From NOTHING To Be SOMETHING...After Be SOMETHING Don't To Be THE IMPORTANT THING...Keep Moving And Keep PRAYING...
Hello Guest...
Keeping track of Web page access
Keeping track of Web page access
Adsense Leaderboard
Tipe pernikahan Anda ditinjau dari kepuasan hubungan dan permasalahan yang muncul
David H. Olson, kepala departemen Family Social Science di University of Minnesota, Amerika Serikat, berhasil mengidentifikasi adanya 7 tipe pernikahan yang berbeda berdasarkan kepuasan hubungan dan permasalahan yang muncul dalam pernikahan. Kesimpulan tersebut diambil setelah melakukan penelitian yang melibatkan kebih dari 15.000 pasangan menikah. Dr. Olson membedakannya berdasarkan kepuasan masing-masing pasangan dalam hubungan dan jenis permasalahan yang ada dalam hubungan. Oleh karena itu tipe-tipe tersebut tidak berlaku bagi hubungan berpacaran.
Silakan Anda cermati ciri-ciri dari setiap tipe pernikahan berikut. Tipe yang ciri-cirinya paling sesuai dengan gambaran Anda, maka sangat mungkin itulah tipe pernikahan yang sedang Anda jalani.
Tipe 1. Pernikahan hancur Perkiraan jumlah pasangan yang mengalaminya : 40% pasangan Ciri-ciri pernikahan hancur : - Adanya ketidakbahagiaan menyeluruh dalam semua dimensi kehidupan pernikahan. Komunikasi antar pasangan tidak berjalan baik, seks yang buruk atau tidak memuaskan, konflik yang terjadi tidak bisa diselesaikan, dan saling mengkritik kepribadian pasangannya. - Biasanya masing-masing pasangan mempertimbangkan untuk berpisah. - Alasan tetap bertahan dalam pernikahan adalah karena tidak ada alternatif lain. Tetap dalam pernikahan adalah satu-satunya pilihan yang ada. - Kondisi ini biasa terjadi pada mereka yang menikah pada usia sangat muda.
Tipe 2. Pernikahan finansial Perkiraan jumlah pasangan yang mengalaminya : 11% pasangan Ciri-ciri pernikahan finansial : - Terjadi konflik antar pasangan - Merasa tidak bahagia dalam hubungan pernikahan, terutama dalam hal komunikasi dengan pasangan, dalam cara penyelesaian konflik dan terhadap karakter pribadi pasangannya. - Salah satu pasangan memegang kendali finansial dengan kuat. Sebaliknya pihak lain sangat tergantung secara finansial. - Pasangan tetap bertahan dalam pernikahan karena jika berpisah akan kehilangan sumber finansial.
Tipe 3. Pernikahan konflik Perkiraan jumlah pasangan yang mengalaminya : 14% pasangan Ciri-ciri pernikahan konlik : - Masing-masing mengalami ketidakpuasan dalam hubungan dengan pasangan, di mana kehidupan seks tidak memuaskan, komunikasi buruk, dan cenderung mengkritik pribadi pasangan. Biasanya penyelesaian konflik juga tidak memuaskan masing-masing pasangan. - Masing-masing pasangan berusaha menghindari menyelesaikan persoalan yang ada di antara mereka. Kalau pun berusaha menyelesaikan persoalan, biasanya upaya itu gagal menyelesaikan persoalan yang ada. - Oleh karena tidak mengalami kepuasan dalam hubungan dengan pasangan, biasanya masing-masing pihak berupaya mengalihkan perhatian ke hal-hal lain untuk memperoleh kepuasan hidup, misalnya dengan cara bersenang-senang, fokus pada mengasuh anak, terpusat pada pekerjaan, menekuni agama, atau yang lainnya.
Tipe 4. Pernikahan tradisional Perkiraan jumlah pasangan yang mengalaminya : 10% pasangan Ciri-ciri pernikahan tradisional : - Masing-masing pasangan biasanya cukup puas dengan pernikahan yang dijalani. Biasanya hanya persoalan seks dan cara berkomunikasi yang membuat masing-masing pasangan merasa tertekan - Berbeda dengan tipe hancur, finansial dan konflik, pada pernikahan tipe tradisional ini masing-masing bisa menerima pribadi pasangannya. Setidaknya mereka tidak mengkritik karakter pribadi pasangan. - Kepuasan pernikahan terutama muncul dari kepuasan religius dan interaksi yang baik dengan keluarga besar dan teman-teman - Pernikahan yang terjadi biasanya cukup stabil
Tipe 5. Pernikahan seimbang Perkiraan jumlah pasangan yang mengalaminya : 8% pasangan Ciri-ciri pernikahan seimbang : - Masing-masing pasangan biasanya cukup puas dengan hubungan pernikahan yang dijalani, terutama dalam hal komunikasi dengan pasangan dan dalam hal penyelesaian masalah yang timbul. - Persoalan terbesar antar pasangan biasanya persoalan mengatur keuangan rumah tangga - Memiliki kesepakatan dalam banyak hal, misalnya dalam bersenang-senang atau bersantai, cara mengasuh anak dan dalam perkara seks. - Sangat menekankan pada keluarga inti, yakni pasangan dan anak-anaknya. Dengan kata lain kurang memperhatikan keluarga besar.
Tipe 6. Pernikahan harmoni Perkiraan jumlah pasangan yang mengalaminya : 8% pasangan Ciri-ciri tipe pernikahan harmoni : - Masing-masing pasangan memiliki kepuasan yang tinggi satu sama lain. Mereka bisa mengekspresikan perasaannya dan puas dengan kehidupan seksual yang dijalani - Biasanya masing-masing pasangan egois dengan dirinya sendiri. Mereka melakukan sesuatu yang memuaskan pasangan karena memuaskan diri mereka sendiri, bukan semata-mata untuk memuaskan pasangan. - Anak-anak dilihat sebagai beban. Peran sebagai orangtua dipandang sebagai sesuatu yang menekan dan menimbulkan stres. - Jika ada persoalan yang timbul dengan pasangan, maka anak-anak ikut dilibatkan alias menjadi korban.
Tipe 7. Pernikahan bahagia Perkiraan jumlah pasangan yang mengalaminya : 9% pasangan Ciri-ciri tipe pernikahan bahagia : - Masing-masing pasangan memiliki kepuasan tinggi yang menyeluruh dalam semua dimensi kehidupan pernikahan - Mereka berpadu sebagai pasangan dan menyepakati banyak hal. - Persoalan dan kesulitan yang timbul bisa diselesaikan dengan baik - Biasanya masing-masing pasangan berasal dari keluarga yang utuh, bukan dari keluarga yang bercerai atau hancur (broken-family). Secara ekonomi biasanya kehidupan mereka cukup baik atau cukup.